Sobat Oshine pasti pernah menemukan kutu di bulu kucing kalian. Atau melihat kucing kalian menggaruk anggota tubuhnya terus menerus. Nah, untuk memperdalam ilmu kalian kita bahas yuk, apa perbedaan kutu, Tungau dan pinjal. Tapi, sebelumnya semua info yang Shinny share ke sobat Oshine semua berasal dari berbagai sumber.
Kutu (lice) menempel pada inang yang spesifik, sehingga kutu yang ditemukan pada kucing tidak akan menyerang manusia atau hewan lainnya. Namun, parasit ini bisa menular di antara kucing melalui kontak langsung.
Telur berwarna putih hingga kecokelatan yang menempel pada bulu kucing biasanya menjadi tanda yang paling mencolok dari infeksi kutu. Kucing yang memiliki kutu juga dapat terasa gatal, bulunya bisa rontok akibat sering digaruk, atau memiliki bercak berkerak di kulit. Perbedaan kutu, Tungau, dan pinjal adalah telur kutu bisa tetap tinggal di kulit kucing dan tidak langsung mati.
Tungau (mite) adalah parasit kecil yang bisa menyebabkan berbagai masalah kulit dan sangat menular di antara kucing. Salah satu jenis Tungau yang sering menyerang kucing dan sangat merugikan adalah Sarcoptes.
Infeksi Tungau yang sering disebut juga scabies ini adalah penyakit kulit yang sangat mengganggu kenyamanan kucing, karena menimbulkan rasa gatal yang luar biasa. Sarcoptes membuat terowongan di dalam kulit kucing dan mereka hidup dan bertelur dalam terowongan tersebut. Tungau tidak terlihat di permukaan kulit. Jenis Tungau lain yang sering menyerang kucing, terutama di bagian telinga, adalah Otodectes sp.
Pinjal (flea) adalah parasit kulit kucing yang paling umum. Hampir semua kucing yang dibiarkan hidup di luar rumah biasanya ditemukan pinjal di rambutnya. Pinjal hidup dan bertelur di permukaan tubuh kucing, serta menghisap darah hewan tersebut.
Pinjal betina bisa menghasilkan telur sebanyak 50 kali sehari. Telur pinjal kemudian bisa jatuh dari kucing dan menetas menjadi larva dalam 2-16 hari. Mereka kemudian berubah menjadi kepompong dan tidak bergerak selama dalam kepompong. Larva pinjal berkembang dalam kepompong dan menunggu sinyal yang menunjukkan adanya hewan inang, seperti panas, karbon dioksida, dan getaran.
Pinjal kemudian akan keluar dari kepompong dan menempel begitu menemukan hewan inang dalam hitungan detik. Bila tidak ada hewan, pinjal bisa menunggu dalam kepompong hingga dua tahun.
Kucing yang sering terlihat menggaruk-garuk karena gatal adalah satu-satunya cara untuk mengetahui infeksi pinjal pada kucing. Namun, kecuali kucing memiliki alergi terhadap gigitan pinjal, beberapa kucing sering kali tidak menunjukkan gejala yang mencolok ketika ada pinjal dalam tubuhnya. Selain itu, pinjal dapat bergerak dengan sangat cepat, sehingga sulit untuk dilihat.
(Dari Berbagai Sumber)
=========== INFORMASI PRODUK & ORDER ===========
Temukan Kami di
Facebook : oshine probiotik
Youtube : oshine probiotik official
Web : www.oshinepro.com
Instagram : oshineprobiotikofficial
Jam Kerja
- Senin-Sabtu : 08.00-16.30 WIB
Info Pemesanan dan Kemitraan Hubungi
- WA : +62 857-4730-3425
- Line :
Atau klik Link berikut ini
Link :
Shopee: